Senin, Februari 02, 2009

Membuka Hati Untuk Menikmati Cahaya Ilahi

Semua manusia pasti ingin bahagia, tenang & damai dalam hidup sehari-hari, sehingga banyak sekali usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapainya, tapi tak sedikit pula manusia yang sulit mencapainya. Barangkali mereka lupa, bahwa kebahagiaan, ketenangan & kedamaian yang sesungguhnya hanyalah ada di tangan Sang Pencipta.


Sadarkah kita bahwa sang Pencipta adalah Tuhan Yang Maha Pengasih (ar-Rachman) yang selalu mengasihi semua mahluk tanpa pilih kasih, tanpa kenal pamrih? Dari sinilah harus kita sadari bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik & selalu menerangi semua mahluk dengan cahaya kasihNya yang Maha Indah. Karena itulah setiap mahluk mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat hidup bahagia. Tidak cukupkah cahaya Ilahi untuk membuat kita bahagia? Apa yang bisa melebihi kebahagiaan sejati dari cahaya Ilahi? Mengapa kita sendiri masih belum bahagia padahal Allah selalu mengasihi kita, menerangi hati kita dengan cahaya kasihNya? Yang menjadi masalah adalah hati kita sendiri. kita sendirilah yang menutup hati.

Sadarkah kita bahwa setiap kita melakukan emosi negatif ataupun perbuatan jelek lainnya maka noda hitam akan timbul di hati? Kalau kita tidak mau peduli, semakin lama hati kita akan semakin tertutupi oleh noda hitam yang kita perbuat sendiri, sehingga seterang & seindah apapun cahaya Ilahi yang dilimpahkan oleh Allah ke dalam hati tak akan pernah kita sadari , seperti orang yang sedang menutupkan kelopak matanya, tak akan pernah menyadari

Bagaimana Caranya ?

indahnya alam semesta. Tinggal buka mata, nikmati indahnya alam semesta. Tinggal buka hati, nikmati keindahan, kebahagiaan & kedamaian dari cahaya Ilahi. Bagaimana kita mau membuka hati ? Tinggal buka tutupnya. Apa yang menutupi ? Emosi negatif kita sendirilah yang menutupi, semisal : marah, iri/dengki, sombong, sakit hati, dendam, benci,ingin dipuji, keserakahan dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.



Bagaimana caranya untuk mulai mengurangi semua emosi negatif tersebut ? kita harus punya keinginan kuat untuk sadar, berusaha sebaik mungkin dan yang terpenting adalah rajin berdo’a untuk memohon agar emosi negatif tersebut dibersihkan, dikeluarkan dan digantikan dengan cahaya Ilahi. Ingatlah bahwa dalam berdo’a, hati kitalah yang terpenting. Janganlah terburu-buru dalam berdo’a, biarkan do’a kita tidak hanya keluar dari lisan, tapi muncul dari dalam hati kita dengan sepenuh perasaan.


Menikmati Kebahagiaan Sejati

Adalah merupakan suatu kebahagiaan yang tak terkira bagi kita jika kita dapat selalu menikmati saat-saat indah dalam setiap doa yang kita panjatkan atau dalam setiap ibadah sehari-hari yang kita persembahkan kepada Tuhan. Bukankah memang seharusnya demikian? Walaupun pada kenyataannya masih banyak di antara kita yang ternyata malah masih merasakan kehampaan saat berdoa ataupun dalam melaksanakan ibadah sehari-hari .





Marilah kita melihat ke dalam, merenungkan kembali apa yang sedang kita lakukan saat berdoa atau beribadah kepadaNYA. Di saat kita berdoa, sebenarnya hati kita sedang mengadakan komunikasi langsung kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih. Bukankah seharusnya kesempatan ini pasti akan memberikan kebahagiaan & keindahan ke dalam hati kita? Bahkan harusnya pasti bisa melebihi kebahagian & keindahan yang pernah kita rasakan saat berkomunikasi dengan kekasih duniawi yang paling kita cintai sekalipun. Bukankah tak akan pernah ada satu pun yang bisa mengasihi kita seutuh-utuhnya, setulus-tulusnya, selalu berkelimpahan tiada batas setiap saat, untuk sekarang & selama-


lamanya kecuali Dia Yang Maha Pengasih? Lalu mengapa pula hati kita masih belum bisa menikmati kebahagiaan & keindahan di saat Tuhan sedang melimpahkan kasih-sayangNYA kepada

kita secara tidak terbatas & setiap saat, tanpa pernah berhenti sedetik pun?



Merenung sejenak

Marilah kita merenung sejenak untuk mengambil hikmah berikut ini:

“ Seenak apapun makanan yang masuk ke dalam mulut kita, tidak akan pernah kita rasakan sebagai suatu kenikmatan yang sebagaimana seharusnya jika lidah kita sedang sakit sariawan berat, bahkan bisa jadi kita akan mengerang kesakitan atau bahkan kehilangan nafsu makan karenanya.

Begitulah sebenarnya keadaan hati kita selama ini yang masih kurang bisa menyadari & menikmati saat-saat indah dalam berdoa, semua ini disebabkan karena hati kita masih mengalami sakit ”sariawan berat” sehingga seberapa pun kebahagiaan & keindahan yang sudah dilimpahkan oleh Tuhan ke dalam hati kita di saat hati sedang terhubung kepadaNya, maka akan masih belum bisa kita rasakan sebagai suatu keindahan ataupun kebahagiaan yang seperti sebagaimana seharusnya.

Mari kita teliti kembali hidup kita, dalam seminggu terakhir ini saja sudah berapa kalikah kita terlibat dalam emosi-emosi negatif seperti : kemarahan, iri, dengki, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kesombongan, keangkuhan dan lain sebagainya? Inilah “ sariawan berat ” bagi hati kita yang selama ini menghalangi kita untuk dapat menikmati kebahagiaan & keindahan di saat hati kita sedang berhubungan kepadaNya.


Memang kita sebagai manusia tidak akan pernah sempurna & masih wajar jika bisa berbuat salah dalam hidup sehari-hari, tapi kita juga tidak boleh menggunakan alasan ini untuk menjalani hidup ini dengan seenaknya saja & tidak ada usaha sama sekali untuk memperbaiki hati & diri kita masing-masing.



Sadarilah bahwa Dia Yang Maha Pengasih & Maha Bijaksana sebenarnya selalu membantu kita untuk bisa keluar dari semua penyakit-penyakit tersebut jika kita memang sungguh-sungguh mau berusaha & berdoa kepadaNYA. Dia Yang Maha Pengasih & Penyayang sebenarnya selalu menginginkan kita untuk lebih dekat kepadaNYA jauh lebih kuat sekali dibandingkan dengan keinginan kita sendiri untuk dapat menjadi semakin dekat kepadaNYA, jadi kita mau tunggu apalagi ? Sepanjang di hati kita ada kesungguhan untuk berusaha & berdoa, pasti Tuhan akan menyediakan jalan terindah bagi kita untuk dapat semakin dekat kepadaNYA, untuk selalu menikmati kebahagiaan & keindahan di setiap saat hati kita terhubung kepadaNYA untuk sekarang & selama-lamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentar boleh, tapi dengan wajah hati yang sejuk dan damai sehingga ada cahaya illahi yang memancar keluar menjadi suatu keindahan dalam perbedaaan